KOMPUTER DI PEMERINTAHAN
E-Government
KARAKTERISTIK
E-GOVERNMENT
¢ Merupakan
suatu mekanisme baru (modern) antara pemerintah dgn masyarakat dan kalangan lain yg berkepentingan
(stakeholder)
¢ Melibatkan
penggunaan TI (terutama Internet)
¢ Memperbaiki
mutu (kualitas) pelayanan yg selama ini berjalan.
E-Government adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif,
yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta
Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari
e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang
lebih baik dari pelayanan publik.
PEMICU
UTAMA E-GOVERNMENT
¢ Era Globalisasi yg Datang Lebih
Cepat
Isu Hukum, HAM, pasar terbuka,
Korupsi hrs direspon cepat agar tdk diasingkan -> reposisi gov dari local
oriented service ke global oriented service.
¢ Kemajuan TI yang sangat cepat
¢ Meningkatnya kualitas kehidupan
masyarakat
KEUNTUNGAN
E-GOVERNMENT
¢ Melayani masyarakat secara
elektronik:
24 jam sehari
7 hari seminggu
Kapan pun
Dari manapun
Online
¢ Melayani masyarakat lebih cepat,
efisien, transparan, dan responsif
CONTOH PELAYANAN
¢ Pembayaran pajak
¢ Pelaporan pindah alamat
¢ Pelaporan kelahiran
¢ Pendaftaran pernikahan
¢ Motor vehicle registration
¢ Informasi pelayanan
kesehatan
¢ Pendaftaran perusahaan
¢ Informasi peluang investasi
¢ Perpanjang SIM
¢ Mencari dan melamar kerja
2 ASPEK
UTAMA JENIS PELAYANAN E-GOVERNMENT
¢ Aspek
Kompleksitas
-> seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi
Egov yg ingin dibangun.
¢ Aspek
Manfaat
-> seberapa besar manfaat yg dirasakan
penggunanya.
E-GOVERNMENT
DI INDONESIA
¢ E-Government di Indonesia sudah
dicanangkan sejak tahun 2003, tetapi sampai hari ini hasilnya masih belum
menggembirakan
¢ Tuntutan akan penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel semakin tinggi à bagaimana teknologi informasi (TI) bisa
membantu ?
¢ Munculnya kendala-kendala
implementasi e-government
MITOS DAN
KENYATAAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA
¢ Mitos:
e-government = situs web pemerintah
¢ Kenyataan:
Membangun situs web pemerintah adalah
usaha untuk membangun interaksi antara pemerintah dengan masyarakat & dunia
usaha à sebagian (kecil) dari cakupan
e-government
Temuan
Level 1: Information
¢ Semua website sudah melewatii
level pertama yakni hanya
mempublikasikan informasi seputar profil instansi tersebut, dan kebanyakan
terdiri dari menu utama: (1) profil (2) visi dan misi, (3) prosedur pelayanan
publik, dan (4) berita seputar instansi yang bersangkutan
¢ Sumber berita sebagian besar bukan
dari instansi tersebut tapi hanya mengambil dari media lain. Berita yang
ditampilkan juga tidak selamanya ter-update dengan baik karena ada website yang
menyajikan berita yang sudah kadaluwarsa.
¢ Sekedar kliping
¢ Semua website sudah melewatii
level pertama yakni hanya
mempublikasikan informasi seputar profil instansi tersebut, dan kebanyakan
terdiri dari menu utama: (1) profil (2) visi dan misi, (3) prosedur pelayanan
publik, dan (4) berita seputar instansi yang bersangkutan
¢ Sumber berita sebagian besar bukan
dari instansi tersebut tapi hanya mengambil dari media lain. Berita yang
ditampilkan juga tidak selamanya ter-update dengan baik karena ada website yang
menyajikan berita yang sudah kadaluwarsa.
Sekedar
kliping
Temuan
Level 2: Interaksi
¢ Website yang dianalisis semuanya masih
dalam level interaksi.
¢ Aplikasi fasilitas interaksi yang
disediakan antara lain:
Buku tamu,
Forum,
Chatting,
Link kontak
Polling
Buku tamu
¢ Hanya menampilkan keluhan masyarakat tanpa
ada respon dari pejabat atau staf birokrasi terkait ataupun dari admin website.
¢ Bahkan ada buku tamu yang hanya ditujukan
kepada admin hanya bersifat interaksi satu arah.
¢ Hampir semua website sangat lambat dalam
menanggapi komenter pengunjung, bahkan banyak yang belum ada jawaban
Contoh buku
tamu
Tidak
tuntas
Forum
Diskusi
¢ Forum diskusi juga masih banyak yang
kosong tidak ada aktivitas.
¢ Beberapa website baru membuat topik
diskusi namun sama sekali tidak ada aktivitas.
Chatting
¢ Sebagian besar hanya hanya untuk chat
antar user, bukan chat dengan pejabat atau staf birokrasi terkait berkaitan
dengan pelayanan publik.
Temuan
Level 3: Transaksi
- Tidak ada satu pun yang termasuk level ketiga yakni level transaksi untuk pelayanan publik.
- Ada beberapa kabupaten/kota yang sudah menyediakan menu Layanan Publik, tapi masih berifat informatif saja, sekedar menampilkan persyaratan dan prosedur layanan.
- E-Procurement lebih banyak untuk publish dan download form
Temuan
Level 4: Integrasi
¢ Belum ada
¢ Masih banyak tantangan dan hambatan
PENTINGNYA PEMANFAATAN E-GOVERNMENT
Reformasi birokrasi yang
dilatarbelakangi tuntutan terhadap terbentuknya sistem kepemerintahan yang
bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif,
melahirkan inspirasi penyediaan data informasi dan media komunikasi yang
transparan melalui E-Government. E-Goverment adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan[1]. E-government (e-gov)
intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat
untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien.
Karena itu, ada dua hal utama dalam pengertian E-Government di
atas, yang pertama adalah penggunaan teknologi informasi (salah satunya adalah
internet) sebagai alat bantu, dan yang kedua adalah tujuan pemanfaatannya,
sehingga pemerintahan dapat berjalan lebih efisien[2].
Ketersediaan informasi yang transparan dan setiap saat dapat diakses oleh
masyarakat, telah mendapat tanggapan positif dari pemerintah, terbukti dengan
telah dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan E-Government Indonesia.
Penyelenggaraan E-Government melahirkan 4
model hubungan, yaitu :
1. G2C (Government to Citizen/Government to
Customer)
2. G2B (Government to Business)
3. G2G (Government to Government)
4. G2E (Government to Employees)
Setiap model hubungan diatas seluruhnya
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang
lebih baik dari pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah kepada setiap
elemen masyarakat.
Manfaat E-Govermen
Penerapan E-Government dalam
sistem pemerintahan Indonesia sangat relevan dengan era Reformasi Birokrasi
yang saat ini sedang diprogramkan oleh Pemerintah. Manfaat E-Government :
1. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi
dapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya
kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik
datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis,
dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan
hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini
menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah
diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar
untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah;
jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat
ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah
yang pas untuk anaknya. Atau ada pula informasi tentang luas sebuah pulau di
Indonesia, jumlah penduduk suatu daerah, dapat diketahui tanpa harus datang ke
daerah bersangkutan. Cukup memanfaatkan teknologi internet.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai
contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan
vidio conference .
Keseriusan pemerintah dalam mewujudkan E-Government juga
jelas tercantum dalam lampiran Inpres Nomor 3 Tahun 2003, dimana
pemerintah telah menyiapkan strategi nasional pengembangan E-Government.
Harus diakui bahwa belum semua masyarakat kita mampu menerapkan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, tetapi dengan adanya tantangan global,
pemerintah harus menganggarkan dana yang cukup untuk menerapkan
tahapan-tahapan E-Government ini. Apabila kita tidak segera
menyesuaikan dengan tuntutan global, maka pemerintah kita akan tertinggal dan
terisolasi dalam dunia pembedaan digital. Masing-masing daerah di Indonesia
memiliki visi dan misi yang belum tentu sama, sehingga perlu formula dan
strategi jelas penerapan E-Government terutama atau dengan
kata lain, penerapan E-Government harus memiliki tujuan dan
agenda.
Apakah saat ini penerapan E-Government sudah
memperlihatkan bukti keberhasilannya? Sepertinya terlalu dini kita memvonis
bahwa E-Government sudah berhasil atau belum. Memang harus
diakui bahwa masa transisi ke era digital ini memerlukan waktu yang cukup lama,
mulai dari penganggaran, penyediaan sarana prasarana, SDM, lalu sosialisasi
kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan dan memahami E-Government untuk
memperoleh fasilitas pelayanan dari pemerintah. Tahapan-tahapan ini harus kita
lalui dan dengan tetap mengedepankan tujuan mulia, yaitu meningkatkan pelayanan
dan menciptakan pemerintahan yang transparan, efektif dan efisien. Setiap warga
negara mendapatkan hak-haknya dalam memperoleh akses layanan kapanpun
dibutuhkan. Kunci dari keberhasilan ini adalah KOMITMEN.
Dengan keberhasilan E-Government,
pengembangan ke arah E-Governance akan menjadi program
lanjutan. Mau tidak mau, era digital global sudah di depan kita. Penyiapan
sarana dan prasarana harus paralel dengan penyiapan SDM yang akan
mengoperasikan E-Government serta jangan pula terlupakan,
harus ada sosialisasi kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas E-Government.
Masyarakat sebagai pengguna, juga penting untuk disiapkan, dalam artian bahwa
masyarakat harus dikondisikan untuk mampu mengakses dan mampu memanfaatkan
fasilitas E-Government ini. Jangan-jangan, “bahasa-bahasa yang
tidak percaya keberhasilan E-Government” ini muncul akibat ketidak
siapan masyarakat untuk masuk ke dunia digital.
0 komentar:
Posting Komentar